Selasa, 02 Oktober 2012

BERHENTILAH MENJADI BAYANGKU

tak jenuhkah kau menantiku?
apakah jenuh tlah menjadi musuhmu
hingga tak bisa lagi kau rasakan ?
mengapa masih menantiku yang tak ingin dinanti?

tak sakitkah kau saat ku hempas
layaknya ombak yang menghempas batu karang?
tak jenuhkah kau saat ku jatuhkan berkali-kali
yang ku jatuhkan ke jurang yang teramat dalam agar kau tak kembali?

mengapa?
mengapa saat ku menoleh kau masih ada

mengapa?
mengapa aku masih bisa melihatmu?
seolah kau menjadi bayangku
tak jenuh kah kau mengejarku??
BERHENTILAH MENJADI BAYANGKU, karna itu TAKKAN BERARTI APA-APA
berhentilah....

Kamis, 31 Mei 2012

Penyuluhan tentang MeningkatkanKomunikasi Persuasif_ Kesadaran akan Pola Hidup Sehat di Kalangan Masyarakat



Pola hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi kesehatan, antara lain makanan dan olahraga. Selain itu, gaya hidup seseorang juga mempengaruhi tingkat kesehatannya. Misalnya, jika anda suka merokok atau minum-minuman keras, tentu saja itu bukan pola hidup yang sehat.
Di zaman modern seperti sekarang ini, banyak orang yang meninggal dunia di usia muda dengan berbagai komplikasi penyakit. Namun, orang-orang pada zaman dulu memiliki tubuh yang sehat. Padahal pada saat itu belum ada teori mengenai pola hidup sehat. Anehnya mereka justru jarang terkena penyakit dan memiliki usia harapan hidup lebih panjang daripada manusia di zaman sekarang ini. Menurut data WHO, 70% kematian dini disebabkan oleh penyakit jantung, stroke, kanker, dan diabetes. Separuh dari jumlah tersebut terkait dengan pola makan yang buruk.
Oleh sebab itu, kita sebagai tenaga kesehatan masyarakat yang telah mengetahui akibat yang dapat ditimbulkan akibat pola hidup tidak sehat tentunya harus mensosialisasikan kepada masyarakat terutama yang menjadi faktor risiko dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan agar kejadian penyakit berkurang.
Penyuluhan kesehatan yang bertujuan mengubah perilaku hidup sehat masyarakat tidak mudah dilakukan. Mengubah perilaku memerlukan kesadaran dan memerlukan proses yang panjang.
Oleh karena itu, kita sebagai tenaga kesehatan masyarakat di lapangan tidak boleh bosan apalagi putus asa melakukan penyuluhan kesehatan. Dampaknya akan menyadarkan masyarakat tentang hidup sehat, sehingga mereka akan berperan serta dalam proses pembangunan kesehatan.
Untuk dapat mencapai sasaran yang ditargetkan yaitu agar masyarakat menerapkan pola hidup sehat, maka kita perlu mengetahui beberapa faktor yang harus diperhatikan agar sasaran tercapai, yaitu dengan memperhatikan tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, adat istiadat, kepercayaan masyarakat, dan juga tentunya ketersediaan waktu di masyarakat. Metode yang digunakan disesuaikan dengan sasaran, misalnya dengan menggunakan metode intensify yaitu dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas pesan yang akan disampaikan dengan menekankan repetisi (pengulangan). (contoh : ibu-ibu, bapak-bapak dan saudara/i saya ingatkan sekali lagi bahwa gaya hidup kita mempengaruhi kesehatan tubuh kita.)
Dalam hal ini beberapa point yang harus ditekankan agar dapat diingat oleh masyarakat adalah mengapa perlu menerapkan pola hidup sehat, apa manfaat dari menerapkan pola hidup sehat dan bagaimana akibat yang ditimbulkan jika tidak menerapkan pola hidup sehat.
Contoh :
Ibu-ibu, di zaman yang serba instant ini, pola hidup sehat sangat penting untuk bisa diterapkan dalam kehidupan kita. Pola makan modern merupakan pemicu utama timbulnya penyakit-penyakit degeneratif seperti kanker, serangan jantung, stroke, dan sebagainya. Beberapa pola makan modern yang tidak sesuai dengan pegertian pola hidup sehat antara lain.
1.      Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat dan lemak serta kurang mengkonsumsi serat.
2.      Sering menyantap fast food (makanan cepat saji) yang banyak mengandung pengawet, penyedap rasa, lemak dan kalori
3.      Kebiasaan ngemil berlebihan.

Manfaat yang bisa kita dapatkan dengan menerapkan pola hidup sehat adalah :
1.      Dengan menerapkan pola hidup sehat, fungsi tubuh akan selalu terjaga.
2.      Hal yang palin terasa jika anda menerapkan pola hidup sehat adalah ibu-ibu / bapak-bapak akan terhindar dari berbagai penyakit.
3.      Berolahraga juga dapat membentuk tubuh, bagi ibu-ibu yang ingin berpenampilan menarik.
4.      Salah satu pentingnya hidup sehat adalah ibu-ibu, bapak-bapak dan saudara/i bisa bekerja lebih baik.
5.      Hal positif lain dari pentingnya hidup sehat adalah kita bisa menghemat keuangan.
Ingat ibu-ibu, bapak-bapak dengan tubuh selalu sehat, kita tidak akan terkena penyakit berat yang pastinya akan menguras uang untuk memeriksakan diri dan berobat ke rumah sakit.
Setelah pemaparan, perlu disimpulkan kembali kepada masyarakat mengenai pentingnya menerapkan pola hidup sehat. Hal ini dilakukan bertujuan agar masyarakat mengetahui dan mengingat betapa pentingnya menerapkan pola hidup sehat di zaman sekarang ini.
Contoh :
Itulah beberapa alasan kenapa kita harus menyadari akan pentingnya hidup sehat. Hidup sehat sangatlah mudah. Kita tinggal mengkonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan tidak melakukan kebiasaan buruk seperti merokok atau mengkonsumsi minuman beralkohol. Karena jika kita tidak menerapkan pola hidup sehat maka akan timbul penyakit-penyakit yang tidak kita inginkan.





BAB II EPM - Penyakit Menular Seksual


BAB II
PEMBAHASAN

Penyakit Menular Seksual (PMS) sebagian besar menular lewat hubungan seksual dengan pasangan yang sudah tertular. Hubungan seks ini termasuk hubungan seks lewat liang senggama, lewat mulut (karaoke) atau lewat dubur.
PMS juga disebut penyakit kelamin atau penyakit kotor. Namun itu hanya menunjuk pada penyakit yang ada di kelamin. Istilah Penyakit Menular Seksual lebih luas maknanya, karena menunjuk pada cara penularannya. Tanda-tandanya tidak selalu ada di alat kelamin. Tanda-tandanya juga ada di alat penglihatan, mulut, saluran pencernaan, hati, otak dan bagian tubuh lainnya. Contohnya HIV/AIDS dan Hepatitis B yang menular lewat hubungan seks, tetapi penyakitnya tidak bisa dilihat dari alat kelaminnya saja. Artinya, mungkin saja alat kelaminnya masih tampak sehat walaupun orangnya membawa bibit penyakit-penyakit ini.
Tidak semua PMS dapat disembuhkan. PMS yang disebabkan oleh virus, seperti HIV/AIDS, herpes kelamin dan Hepatitis B adalah contoh PMS yang tidak dapat disembuhkan. HIV/AIDS merupakan yang paling berbahaya. HIV/AIDS tidak dapat disembuhkan dan merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang memiliki peranan paling penting dalam melawan penyakit. Banyak orang meninggal karena AIDS disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh mereka tidak dapat melawan infeksi. Beberapa PMS dapat berlanjut pada berbagai kondisi seperti Penyakit Radang Panggul (PRP), kanker serviks dan berbagai komplikasi kehamilan. Sehingga, pendidikan mengenai penyakit ini dan upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan.
Kadang PMS tidak menunjukkan gejala sama sekali sehingga kita tidak tahu kalau kita sudah terinfeksi. PMS dapat bersifat asymptomatic (tidak memiliki gejala) baik pada pria atau wanita. Beberapa PMS baru menunjukkan tanda-tanda dan gejala dalam kurun waktu yang cukup lama. Pada wanita, PMS bahkan tidak dapat terdeteksi karena luka-luka PMS seringkali terjadi di leher rahim, jauh di dalam sehingga tidak kelihatan dari luar. Sementara pada laki-laki, luka-luka di mulut saluran kencing atau di saluran kencing juga tidak selalu kelihatan atau tidak disertai rasa nyeri. Walaupun seseorang tidak menunjukkan gejala-gejala terinfeksi PMS dan tidak mengetahui bahwa mereka terkena PMS, mereka dapat menularkan penyakitnya kepada orang lain. Contohnya orang yang terinfeksi HIV biasanya tidak menunjukkan gejala setelah bertahun-tahun terinfeksi. PMS tidak dapat ditentukan hanya berdasarkan penampilan luarnya saja. Walaupun orang tersebut mungkin terlihat sehat, mereka masih bisa menularkan penyakit itu kepada orang lain. Kadang, orang yang sudah terinfeksi PMS tidak sadar bahwa mereka mengidap virus PMS tersebut karena mereka merasa sehat dan bisa tetap aktif. Hanya test laboratorium yang dapat menunjukkan seseorang telah terinfeksi PMS atau tidak.
Perlu diperhatikan bahwa kontak seksual tidak hanya hubungan seksual melalui alat kelamin. Kontak seksual juga meliputi ciuman, kontak oral-genital, dan pemakaian ‘mainan seksual’, seperti vibrator.  Sebetulnya, tidak ada kontak seksual yang  benar-benar dapat disebut sebagai ‘seks aman’. Cara agar mendapatkan ‘seks aman’ adalah  abstinensia (hanya memiliki satu pasangan seks yaitu suami/istri yang sah).  
Pada umumnya kondom dianggap sebagai perlindungan terhadap PMS.  Kondom sangat berguna dalam mencegah beberapa penyakit seperti HIV dan gonore. Namun kondom kurang efektif dalam mencegah herpes, trikomoniasis dan klamidia.  Kondom memiliki proteksi kecil terhadap penularan HPV (Human Papilloma Virus) yang merupakan penyebab kutil kelamin.
A.       Penularan PMS
Infeksi (lebih tepatnya infeksi-infeksi) yang digolongkan dalam PMS salah satu cara penularannya melalui hubungan seksual (vaginal, oral, anal) dengan pasangan yang sudah tertular. Semakin sering kita berganti-ganti pasangan seks semakin besar kemungkinan tertular PMS. Ada jenis PMS yang efeknya terasa dalam tiga hari sesudah terpajan (terkena), ada pula yang membutuhkan waktu lama. Sebaiknya PMS cepat diobati karena menjadi pintu gerbang masuknya HIV ke dalam tubuh kita.
Penularan IMS juga dapat terjadi dengan cara lain, yaitu :
§       Melalui darah :
o    Darah dengan darah yang sudah terinfeksi HIV
o    Saling bertukar jarum suntik pada pemakaian narkoba
o    Tertusuk jarum suntik yang tidak steril secara sengaja/tidak sengaja
o    Menindik telinga atau tato dengan jarum yang tidak steril
o    Penggunaan alat pisau cukur secara bersama-sama (khususnya jika terluka dan menyisakan darah pada alat)
§      Dari ibu hamil kepada bayi :
o         Saat hamil
o         Saat melahirkan
o         Saat menyusui

Perilaku yang dapat meningkatkan resiko tertular PMS, antara lain:
o   Seks tanpa kondom
Meskipun pemakaian kondom tidak berarti menjamin kita tidak terkena PMS, akan tetapi penggunaan kondom adalah salah satu cara terbaik menghindari penularan PMS saat melakukan hubungan seks. Pemakaian kondom selama berhubungan mempunyai efek mengurangi risiko transmisi. 
o  Berganti-gantipasangan
Semakin banyak pasangan yang dimiliki tentu saja risiko penularan PMS semakin tinggi. Para pelaku yang berganti-ganti pasangan mempunyai kecenderungan yang mungkin tak disadari oleh mereka bahwa pasangan yang biasa mereka pilih adalah yang juga suka berganti-ganti.
o  Mengenal seks sejak dini tanpa edukasi yang baik
Hal ini karena secara biologis para perempuan muda cenderung mempunyai badan yang cenderung lebih kecil sehingga mudah terjadi robekan sewaktu melakukan intercourse. Serviks mereka pun belum berkembang dengan sempurna sehingga lebih rentan terkena chlamydia, gonore dan PMS lainnya. Para usia muda jarang menggunakan kondom dan lebih cenderung mengambil risiko dalam hal seksual apalagi kalau mereka dalam pengaruh alkohol.

o   Pemakaian alkohol berlebihan
Penggunaan alkohol yang cukup sering dan jumlah berlebihan bisa menyebabkan pikiran Anda tidak jernih untuk mengambil keputusan, termasuk perilaku seks tidak aman. Apalagi kalau Anda sampai kehilangan kesadaran, bisa-bisa Anda terbangun di pagi hari dengan perasaan bingung entah di mana dan bersama pasangan yang tak dikenal.
o  Penggunaan obat-obat terlarang
Penggunaan obat terlarang menyebabkan diri kita tidak stabil dalam mengambil keputusan termasuk mengenai hubungan seksual. Penggunaan jarum suntik yang berganti-gantian meningkatkan risiko untuk terkena HIV dan Hepatitis.
o  Melakukan hubungan seksual karena butuh uang untuk gaya hidup
Tuntutan gaya hidup yang serba canggih dan mahal tentunya membutuhkan uang banyak. Banyak remaja dan dewasa muda melakukan segala cara untuk memenuhi kebutuhan mereka termasuk melakukan seks demi gaya hidup yang sebenarnya jauh di atas kemampuannya Risiko untuk penularan PMS sangat tinggi karena biasanya yang iseng melakukan seks dengan para remaja dan dewasa muda ini adalah orang yang suka sekali berganti-ganti pasangan.
o           Minum pil KB untuk cegah PMS
Khawatiran terbesar para pelaku seksual adalah kehamilan. Oleh sebab itu, mereka sering meminum pil KB sebagai upaya pencegahan. Banyak yang mengira pil KB juga melindungi dari PMS, padahal pendapat itu salah sekali dan patut diluruskan. Memang benar pil KB bisa melindung dari risiko kehamilan, akan tetapi tidak dapat melindungi Anda dari PMS.

B.     Jenis-jenis Penyakit Menular Seksual
http://i677.photobucket.com/albums/vv131/bromoworld/ims2.jpg 

















B.1 Penyebab Bakteri
·         Bacterial Vaginosis (BV)
·         Chancroid (Ulkus mole)
·         Gonorrhea (GO atau kencing nanah).
·         Klamidia
·         Staphylococcal infection
·         Syphilis, Sifilis, Raja Singa

B.2 Penyebab Fungi/jamur
·         Trichophyton rubrum
·         Candidiasis, Yeast Infection

B.3 Penyebab Virus
·         Adenoviruses
·         Hepatitis A
·         Hepatitis B
·         Hepatitis C
·         Hepatitis E (transmisi via fecal-oral)
·         Herpes simpleks – Herpes 1,2
·         HIV/AIDS
·         Human Papilloma Virus (HPV)

B.4 Penyebab Parasit
·         Crabs (Phthirius pubis)
·         Scabies (Sarcoptes scabiei)

B.5 Penyebab Protozoa
·         Trichomoniasis

§      Gonorhea
Gonorhea adalah penyakit kelamin yang terjadi pada pria maupun wanita. Disebut juga penyakit kencing nanah atau GO. Paling sering diderita oleh orang yang sering melakukan hubungan seksual berganti-ganti pasangan. Bisa menular melalui hubungan seksual (vaginal, anal, oral). Kasus GO paling sering terlihat pada pria yaitu kencing bernanah dan rasa panas pada saluran kencing pria sesudah kencing. Pada wanita, kasus ini sebenarnya juga ada tapi tidak terlihat dan terasa ‘sensasinya’ seperti yang pria rasakan. Pada pria, jika GO dibiarkan maka akan menyebar ke seluruh organ tubuh termasuk jantung, penyebaran kantung buah zakar akan menyebabkan peradangan (epididymitis).
Penyebabnya adalah Neisseria Gonorrhoea, disebut juga gonokokus, berbentuk diplokokus. Kuman ini menyerang selaput dari :
-          Vagina, saluran kencing dan daerah rahim/ leher rahim
-          Saluran tuba fallopi
-          Anus
-          Kelopak mata
-          Tenggorokan


Tanda dan Gejala
Penularan melalui oral, anal dan vaginal seks. Hampir 90% penderita GO tidak memperlihatkan keluhan dan gejala. Tanda pada penderita GO baik lelaki dan perempuan tanpa keluhan dan gejala.
a.       Lelaki
-          Keluar cairan putih kekuning-kuningan melalui penis
-          Terasa panas dan nyeri pada waktu kencing
-          Sering buang  air kecil
-          Terjadi pembengkakan pada pelir (testis)
b.      Perempuan
-          Pengeluaran cairan vagina tidak seperti biasa
-          Panas dan nyeri saat kencing
-          Keluhan dan gejala terkadang belum tampak meskipun sudah menular ke saluran tuba fallopi

Bila gejala sudah meluas PID (Pelvic Inflamatory Disease) maka sering timbul :
-          Nyeri perut bagian bawah
-          Nyeri pinggang bagian bawah
-          Nyeri sewaktu hubungan seksual
-          Perdarahan melalui vagina diantara waktu siklus haid
-          Mual-mual
-          Terdapat infeksi atau anus

Bila GO tidak diobati maka ± 1% dari lelaki dan wanita, akan terjadi DGI atau Dessiminated Gonorrhoe Infection. Tanda dan gejalanya  berupa demam, bercak di kulit, persendian bengkak dan nyeri, peradangan pada dinding rongga jantung, peradangan selaput pembungkus otak serta meningitis.

Komplikasi
Komplikasi dapat timbul pada bayi, lelaki maupun perempuan dewasa:
1.      Lelaki – prostatitis (radang kelenjar prostat), adanya jaringan parut pada saluran kencing (urethra), mandul, peradangan epididimis
2.      Perempuan – PID, gangguan menstruasi kronis, peradangan selaput onoga rahim setelah melahirkan (post partum endometriosis), abortus, peradangan kandung kencing, peradangan disertai pus.
Pencegahan
-          Menghindari seks bebas (free sex)
-          Monogami
-          Penggunaan kondom saat vaginal, oral maupun anal seks

§      Chlamydia
Chlamydia adalah infeksi yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis dan dapat diobati. Chlamydia disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis. Bakteri ini dapat menginfeksi leher rahim pada wanita dan uretra dan rektum pada pria dan wanita. Kadang-kadang klamidia juga dapat mempengaruhi bagian lain dari tubuh, termasuk tenggorokan dan mata. Klamidia seringkali tidak memiliki gejala, khususnya di kalangan perempuan. Jika tidak diobati, klamidia dapat menyebabkan masalah serius di kemudian hari.
Penularan
Kuman ini menyerang sel pada selaput:
a) Uretra, vagina, serviks dan endometrium
b) Saluran tuba fallopi
c) Anus
d) Kelopak mata
e) Tenggorokan (insiden jarang)
Chlamydia paling sering menyerang pada usia muda dan remaja. Penularannya dapat melalui hubungan seksual secara oral, anal maupun oral seks; hubungan seksual dengan tangan, sehingga cairan mani terpercik ke mata; dari ibu ke bayi sewaktu proses persalinan.
Tanda dan gejala
Sekitar 75 % perempuan dan 50% laki-laki yang tertular Chlamydia tidak menunjukkan tanda dan gejala. Keluhan dan gejala biasanya timbul sekitar 3 minggu setelah tertular kuman.
Adapun tanda dan gejalanya adalah :
1.                 Menderita proktitis, urethritis (radang saluran kencing) dan konjungtivitis (radang selaput putih mata).
2.               Pada wanita keluar cairan dari vagina, perasaan panas dan nyeri sewaktu buang air kecil
3.               Bila sudah menyebar ke tuba fallopi, akan timbul nyeri perut bagian bawa, nyeri sewaktu coitus, timbul perdarahan pervaginam diantara siklus haid, demam dan mual-mual
4.               Pada pria keluar cairan kuning seperti pus dari penis, nyeri dan
rasa terbakar sewaktu kencing, nyeri dan bengkak pada testis










Komplikasi
Perempuan
Laki-laki
Bayi baru lahir
PID
Infertil
Radang kandung kencing (cyctitis)
Radang serviks (servisitis)
Prostitis (timbul jaringan parut pada urethra)
Infertil
Epididimis
KebutaanPneumoni (radang paru)
Kematian

Pencegahan
1) Hindari seks bebas
 2) Monogami
 3) Gunakan kondom saat hubungan seks baik dengan oral, anal
     maupun vaginal seks
§      Herpes
Herpes genital disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks (HSV). Ada dua jenis HSV, HSV-1 dan HSV-2, baik yang termasuk ke dalam kelompok yang lebih luas yang disebut Herpesviridae. Lain virus terkenal dalam kelompok ini adalah varicella zoster virus, yang menyebabkan ayam-cacar dan herpes zoster.
Secara umum dapat dibagi menjadi:
·  HSV-1 diperoleh secara lisan, menyebabkan luka dingin.
·  HSV-2 diperoleh selama kontak seksual dan mempengaruhi    daerah genital.
Walaupun herpes genital digunakan untuk hampir selalu disebabkan oleh HSV-2 infeksi, HSV-1 adalah akuntansi untuk peningkatan jumlah kasus herpes genital di negara maju.
Hanya sekitar 10-25% orang yang terinfeksi dengan HSV-2 sadar mereka telah herpes genital. Hal ini karena herpes genital sering akan menghasilkan gejala-gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali (infeksi asimptomatik). Akibatnya, banyak kasus herpes genital tidak terdiagnosis dan sering orang tidak sadar menularkan virus tersebut kepada pasangan seksual mereka.
Perbedaan HSV tipe I dengan tipe II

HSV tipe I
HSV tipe II
Predileksi
Kulit dan mukosa di luar
Kulit dan mukosa daerah genetalia dan perianal
Kultur pada chorioallatoic (CAM) dari telur ayam
Membentuk bercak kecil
Membentuk pock besar dan tebal
Serologi
Antibodi terhadap HSV tipe I
Antibodi terhadap HSV tipe II
Sifat lain
Tidak bersifat onkogeni
Bersifat onkogeni

Patogenesis Infeksi herpes genitalis dapat sebagai :
a.       Infeksi primer – terjadi bila virus dari luar masuk ke dalam tubuh penderita, DNA dari tubuh penderita melakukan penggabungan dan mengadakan multiplikasi. Pada saat itu, tubuh host belum memiliki gejala yang spesifik sehingga menimbulkan lesi lebih luas. Selanjutnya virus menjalar melalui serabut syaraf sensorik menuju ganglion sakralis (syaraf regional) dan berdiam disana.
b.      Infeksi rekuren – Infeksi rekuren terjadi pada suatu waktu bila ada tertentu (trigger factor) sehingga virus mengalami reaktivitas dan multiplikasi kembali.

Tanda dan Gejala
·         Timbul erupsi bintik kemerahan, disertai rasa panas dan gatal pada kulit region genitalis.
·         Terkadang disertai demam, seperti influenza, setelah 2-3 hari bintik kemerahan berubah menjadi vesikel disertai nyeri.
·         5-7 hari, vesikel pecah dan keluar cairan jernih sehingga timbul keropeng.
·         Kadang dapat kambuh lagi.

Komplikasi
·         Gangguan mobilitas, vaginitis, urethritis, sistitis dan fisura ani herpetika terjadi bila mengenai region genetalia.
·         Abortus
·         Anomali
·         Infeksi pada onogamy (konjungtifitis/ keratis, ensefalitis, vesikulitis kutis, ikterus, dan onogam konvulsi).

Pencegahan
Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara pencegahan yang efektif mencegah penularan virus herpes genital melalui hubungan seks.  Kondom dapat mengurangi resiko tetapi tidak dapat menghilangkan resiko tertular penyakit ini melalui hubungan seks.  Walaupun memakai kondom saat melakukan hubungan seks, masih ada kemungkinan untuk tertular penyakit ini yaitu melalui adanya luka di daerah kelamin.
§      Sifilis
Sifilis adalah penyakit yang disebabkan oleh Treponema Pallidum, bersifat kronik dan sistematik. Nama lain adalah Lues venereal atau raja singa. Penyebabnya adalah Treponema Pallidum, termasuk ordo Spirochaecrales, familia Spirochaetaceae dan genus Treponema. Bentuk spiral teratur, panjang 6-15 µm, lebar 0,15 µm, terdiri atas 8-24 lekukan. Pembiakan secara pembelahan melintang, pada stadium aktif terjadi setiap 30 jam.
Klasifikasi
Sifilis terbagi menjadi sifilis congenital dan sifilis akuista.
1.      Sifilis Kongenital, terbagi atas : a) Dini (sebelum 2 tahun); b) Lanjut (sesudah 2 tahun); Stigmata
2.      Sifilis Akuista, terbagi : a) Klinik; b) Epidemiologik
Menurut cara pengobatannya sifilis dibagi menjadi tiga stadium yaitu : Stadium I (SI), Stadium II (SII) dan  Stadium III (SIII).
 WHO membagi menjadi :
·         Stadium dini menular ( dalam waktu 2 tahun sejak infeksi), terdiri dari SI, SII, stadium rekuren dan stadium laten dini.
·         Stadium lanjut tak menular (setelah 2 tahun sejak infeksi), terdiri atas stadium laten lanjut dan SIII.
Komplikasi
Pada kehamilan:
 a.) Kurang dari 16 minggu : kematian janin (sifilis fetalis)
 b.) Stadium lanjut : gangguan pertumbuhan  intra uterin, cacat    berat
Tanda dan gejala
·         Lesi (berupa ulkus, soliter, dasar bersih, batas halus, bentuk bulat/longitudinal)
·         Tanpa nyeri tekan

Pencegahan
Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara pencegahan yang paling efektif mencegah penularan sifilis melalui hubungan seksual.  Kondom dapat mengurangi tetapi tidak menghilangkan risiko tertular penyakit ini melalui hubungan seks.  Masih ada kemungkinan tertular sifilis walaupun memakai kondom yaitu melalui luka yang ada di daerah kelamin.  Usaha untuk mencegah kontak non-seksual dengan luka, ruam atau lapisan bermukosa karena adanya sifilis juga perlu dilakukan.

  1. Penanganan PMS yang Benar
1.       Segera periksa ke dokter untuk diobati
·   Jangan mengobati PMS sendiri tanpa mengetahui penyakit apa yang menyerang (karena jenis PMS sangat banyak dan ada kemungkinan terjadi komplikasi), dibutuhkan test laboratorium untuk memastikan PMS yang diderita.
·   Jangan minum obat sembarangan. Obat PMS berbeda-beda, tergantung jenis PMS yang diderita.
·   Jangan pergi berobat ke pengobatan tradisional atau tukang obat. Hanya dokter yang tahu persis kebutuhan obat untuk PMS yang diderita. Penggunaan obat herbal dilakukan (sebaiknya) jika ada yang mengawasi/penanggungjawab.
2.      Ikuti saran dokter
Jangan menghentikan minum obat yang diberikan dokter meskipun sakit dan gejalanya sudah hilang. Jika tidak diobati dengan tuntas (obat dikonsumsi sampai habis sesuai anjuran dokter) ,  maka kuman penyebab PMS akan kebal terhadap obat-obatan.

3.      Jangan berhubungan seks selama dalam pengobatan PMS
Hal ini berisiko menularkan IMS yang diderita kepada pasangan seks.
4.      Jangan hanya berobat sendiri saja tanpa melibatkan pasangan seks (khususnya pasangan sah)
Pasangan seksual juga harus diperiksa dan berobat ke dokter. Jika tidak, PMS yang diderita akan tertular dari kita ke pasangan kita, kemudian dari pasangan kita ke kita dan seterusnya. Kedua belah pihak harus disembuhkan agar tidak saling menulari kembali.
  1. Pencegahan PMS
Pencegahan penyebarluasan IMS hanya dapat dilakukan dengan cara :
  1. Menjauhi seks bebas,  tidak melakukan hubungan seks (abstinensi).
  2. Bersikap saling setia, tidak berganti-ganti pasangan seks dan saling setia.
  3. Cegah dengan memakai kondom, tidak melakukan hubungan seks berisiko (harus selalu menggunakan kondom).
  4. Tidak saling meminjamkan pisau cukur dan gunting kuku.
  5. Edukasi,  memberikan informasi mengenai HIV/AIDS dan IMS kepada kawan-kawan Anda.











BAB III
PENUTUP

A.                KESIMPULAN
Penyakit menular seksual adalah penyakit yang menyerang manusia dan binatang melalui transmisi hubungan seksual, seks oral dan seks anal. Kata penyakit menular seksual semakin banyak digunakan, karena memiliki cakupan pada arti' orang yang mungkin terinfeksi, dan mungkin mengeinfeksi orang lain dengan tanda-tanda kemunculan penyakit. Penyakit menular seksual juga dapat ditularkan melalui jarum suntik dan juga kelahiran dan menyusui. Infeksi penyakit menular seksual telah diketahui selama ratusan tahun.
Beberapa Penyakit Menular Seksual yang sering ditemukan di Indonesia antara lain :
  • Disebabkan oleh Bakteri : Gonorrhoe, Sifilis, Urethritis, Vaginosis Bakterial
  • Disebabkan Virus : AIDS, Herpes Genitalis, Hepatitis B, Kondiloma Akuminata
  • Disebabkan oleh Jamur : Kandidiasis Vaginosis
  • Disebabkan oleh Parasit : Scabies, Pedikulosis Pubis
Prinsip utama dari pengendalian Penyakit Menular Seksual secara prinsip ada dua, yaitu: Memutuskan rantai penularan infeksi PMS, Mencegah berkembangnya PMS serta komplikasi-komplikasinya. Yang lebih penting dari semua itu adalah menjaga nilai-nilai moral, agama, nilai etika dan norma kehidupan bermasyarakat karena dengan moral dan etika yang baik kita akan terhindar dari gangguan atau penyakit yang akan membawa kita dalam masalah serius.


B.     SARAN

Setelah mengetahui etiologi, gejala dan tanda, mekanisme penularan, serta beberapa faktor risiko penyakit menular seksual maka :
a.         Bagi Pemerintah diharapkan untuk terus mengingatkan masyarakat agar dapat terhindar dari Penyakit Menular Seksual serta membuat kebijakan yang mendukung masyarakat untuk mejaga perilaku dan lingkungan.
b.        Bagi seluruh komponen masyarakat agar mampu meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap Penyakit Menular Seksual, karena selain berdampak pada penurunan kesehatan dan daya tahan tubuh, menularkan kepada orang lain penyakit ini juga mampu menyebabkan kematian.
c.         Bagi praktisi kesehatan diharapkan lebih peka terhadap hal-hal yang bersinggungan dengan PMS terhadap masyarakat dengaan adanya bahan-bahan bacaan yang menjadi literatur.